ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN OPERASIONAL TERHADAP EFISIENSI PRODUKSI DI PERUSAHAAN PT. ASNAWA ANUGERAH UTAMA KOTA PASURUAN
Kata Kunci:
Manajemen Operasional, Efisiensi Produksi, Proses Produksi, Pengendalian MutuAbstrak
Industri manufaktur dituntut untuk mampu mempertahankan stabilitas operasional sekaligus meningkatkan efisiensi produksi di tengah persaingan yang terus berkembang. PT. Asnawa Anugerah Utama sebagai produsen kemasan botol plastik mengalami berbagai tantangan dalam pelaksanaan manajemen operasional, yang berdampak pada ketidaktercapaian target efisiensi dan konsistensi mutu produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen operasional dalam proses produksi serta mengidentifikasi hambatan-hambatan yang menghalangi tercapainya efisiensi kerja. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama terletak pada lemahnya konsistensi pelaksanaan SOP, keterbatasan penguasaan teknis tenaga kerja, absennya sistem pengendalian mutu berbasis proses, serta belum digunakannya sistem pencatatan berbasis digital. Penelitian ini menyarankan perlunya transformasi sistemik melalui penguatan supervisi, pelatihan teknis berkala, digitalisasi data produksi, dan penerapan sistem pengawasan proses yang lebih adaptif. Efisiensi produksi akan tercapai apabila perusahaan mampu membangun mekanisme kerja yang terintegrasi dan dijalankan secara konsisten pada seluruh lini operasional.
The manufacturing industry is increasingly required to maintain operational stability while improving production efficiency amid growing competition. PT. Asnawa Anugerah Utama, a producer of plastic bottle packaging, faces a range of challenges in the implementation of operational management, resulting in the failure to meet efficiency targets and product quality consistency. This study aims to analyze the application of operational management in the production process and to identify the key barriers that hinder the achievement of work efficiency. A qualitative descriptive approach was employed through direct observation, in-depth interviews, and document analysis. The findings indicate that the main obstacles lie in the inconsistent implementation of standard operating procedures (SOPs), limited technical competence of production personnel, absence of process-based quality control, and the continued reliance on manual recording systems. The study proposes systemic transformation through the reinforcement of daily supervision, regular technical training, digitalization of production data, and the adoption of a more adaptive process monitoring system. Production efficiency can only be achieved when the company succeeds in establishing an integrated operational mechanism that is executed consistently across all levels of activity.