HAKIKAT MANUSIA, DALAM PANDANGAN FILSAFAT DAN PANDANGAN PENDIDIKAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA PENDIDIKAN DI DALAMNYA

Penulis

  • Mardinal Tarigan UINSU
  • Rizky Nur Zannah Pardede UINSU
  • Ihsan Rinaldi Lubis UINSU
  • Intan Fazira UINSU
  • Rabiatul Adawiyah UINSU

Kata Kunci:

Hakikat Manusia, Filsafat, Pendidikan Islam

Abstrak

Pandangan filsafat dan pendidikan Islam memiliki kontribusi signifikan dalam memahami hakikat manusia. Dalam pandangan Islam, manusia dipandang sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, memiliki unsur jasmani dan rohani yang saling keterkaitan. Manusia memiliki potensi untuk berkembang dan berinteraksi dengan masyarakat lain. Pendidikan Islam berfungsi sebagai upaya untuk mendayagunakan segala potensi manusia agar mampu menjadi manusia yang seutuhnya. Pendidikan Islam juga memahami hakikat manusia melalui konsep al-basyar, al-insan, dan al-naas. Al-basyar mengacu pada manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki kehidupan yang terikat dengan kaidah-kaidah prinsip kehidupan biologis lainnya. Al-insan menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani yang memiliki berbagai potensi. Al-naas mengacu pada fungsi manusia sebagai makhluk sosial yang berawal dari pasangan laki-laki dan perempuan kemudian berkembang menjadi suku dan bangsa. Pendidikan Islam juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pendidikan Islam berfungsi sebagai hak dan kewajiban bagi seluruh manusia, termasuk penyandang disabilitas, untuk mengatasi berbagai permasalahan hidup dan menjadi mandiri. Dalam pendidikan Islam, hakikat manusia dan masyarakat dipahami sebagai bagian dari keseluruhan kehidupan yang berhubungan dengan keberadaan Allah SWT. Dalam sintesis, pandangan filsafat dan pendidikan Islam menawarkan kontribusi signifikan dalam memahami hakikat manusia dan masyarakat. Pendidikan Islam berfungsi sebagai upaya untuk mendayagunakan segala potensi manusia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30