LAGU SUNDA SEBAGAI WAHANA KRITIK DAN PESAN SOSIAL PADA KANAL YOUTUBE FIKSI MUSIK

Penulis

  • Khopipah Purwanti Universitas Padjadjaran
  • Taufik Ampera Universitas Padjadjaran
  • Teddi Muhtadin Universitas Padjadjaran

Kata Kunci:

Kritik Sosial, Hermeneutik Paul Ricoeur, Metafora Diskursus

Abstrak

Penelitian berjudul “Lagu Sunda Sebagai Wahana Kritik dan Pesan Sosial pada kanal Youtube Fiksi Musik’’ ini bertujuan untuk mengungkap makna kritik sosial yang terkandung dalam lagu yang diunggah kanal YouTube Fiksi Musik. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan hermeneutik Paul Ricoeur, penelitian ini menganalisis lirik lagu sebagai otonomi teks yang berdiri sendiri, serta mengeksplorasi penggunaan metafora diskursus dalam menyampaikan pesan-pesan sosial. Melalui pendekatan hermeneutik, penelitian ini berfokus pada cara makna diekspresikan dan diterjemahkan melalui bahasa simbolik dalam lirik lagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kritik sosial dalam lagu-lagu Sunda ini memiliki hubungan erat dengan realitas sosial yang mencerminkan kehidupan masyarakat. Kritik sosial tersebut terbagi dalam tiga kategori, yakni kritik terhadap situasi budaya atau sosial yang membahas peristiwa atau kebiasaan masyarakat yang dianggap relevan; kritik terhadap moralitas yang menyoroti isu-isu moral serta perilaku yang menyimpang dari norma; dan kritik dengan gaya bahasa sarkasme yang menggunakan sindiran tajam untuk menyampaikan pesan kritik secara implisit namun efektif.

This study, titled “Sundanese Songs as a Vehicle for Criticism and Social Messages on the Music Fiction YouTube channel”, aims to uncover the meaning of social criticism embedded in songs uploaded to the Fiksi Musik YouTube channel. Using qualitative research methods and Paul Ricoeur's hermeneutic approach, this research analyzes song lyrics as autonomous texts while exploring the use of discourse metaphors in conveying social messages. Through the hermeneutic approach, this study focuses on how meaning is expressed and interpreted through symbolic language in the lyrics. The findings reveal that social criticism in these Sundanese songs is closely related to social realities, reflecting the lives of the community. The social criticism is categorized into three main types: criticism of cultural or social situations, highlighting events or societal habits considered relevant; criticism of morality, focusing on moral issues and behaviors deviating from norms; and criticism using sarcasm, employing sharp satire to convey implicit yet effective messages.

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-30