ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEKERJAAN KONSTRUKSI JARINGAN PIPA AIR LIMBAH JAKARTA SEWERAGE DEVELOPMENT PROJECT (JSDP) PAKET 5 ZONA 1 (AREA 2-1)

Abstrak

Proyek Pekerjaan Konstruksi Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Paket 5 Zona 1 (Area 2-1) merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas sanitasi dan pengelolaan air limbah di Jakarta. Namun, proyek ini menghadapi berbagai risiko yang dapat mengganggu keberhasilannya, termasuk risiko teknis, lingkungan, finansial, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan strategi mitigasi terhadap risiko dominan yang berpotensi terjadi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Teknik analisis risiko melibatkan penilaian dampak dan probabilitas menggunakan skala likert serta metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas risiko. Hasil analisis menunjukkan risiko dominan meliputi pekerjaan galian shaft terkena utilitas, pekerjaan ulang atau perbaikan, serta bencana alam. Untuk mengatasi risiko tersebut, direkomendasikan strategi mitigasi seperti penggunaan teknologi ground-penetrating radar untuk memetakan utilitas bawah tanah, peningkatan pengawasan kualitas pekerjaan di lapangan, dan penyusunan rencana kontinjensi terhadap bencana. Implementasi strategi manajemen risiko yang komprehensif diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan proyek dengan mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengelolaan risiko proyek konstruksi, khususnya dalam konteks proyek infrastruktur sanitasi di Indonesia, serta menjadi acuan bagi pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan serupa di masa depan.

The Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Package 5 Zone 1 (Area 2-1) is a strategic national project aimed at improving sanitation and wastewater management in Jakarta. However, the project faces various risks that could jeopardize its success, including technical, environmental, financial, and social risks. This study aims to identify, analyze, and formulate mitigation strategies for the dominant risks likely to occur. The research employs both qualitative and quantitative approaches, utilizing observations, interviews, and questionnaires. Risk analysis techniques involve assessing impact and probability using a Likert scale and the Analytical Hierarchy Process (AHP) to prioritize risks. The analysis results indicate dominant risks, including shaft excavation work impacting underground utilities, rework or repair, and natural disasters. To address these risks, mitigation strategies are recommended, such as utilizing ground-penetrating radar technology to map underground utilities, enhancing quality control of fieldwork, and preparing contingency plans for disasters. The implementation of comprehensive risk management strategies is expected to enhance project success by minimizing potential negative impacts. This study makes a significant contribution to construction project risk management, particularly in the context of sanitation infrastructure projects in Indonesia, and serves as a reference for better decision-making in addressing similar challenges in the future.