PENGARUH JOB BURNOUT TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DAN ROLE OF SUPERVISOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Penulis

  • Adli Ilham Akbar Hafidz Universitas Islam Sultan Agung Semarang
  • Marno Nugroho Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Kata Kunci:

Job Burnout, Psychological Well-Being, Role Of Supervisor, Kinerja SDM, PLS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job burnout terhadap kinerja sumber daya manusia (SDM) dengan psychological well-being sebagai variabel intervening dan role of supervisor sebagai variabel moderasi. Penelitian dilakukan pada 40 pejabat struktural di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berbasis skala Likert dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa job burnout memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap psychological well-being. Sebaliknya, psychological well-being berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM, menandakan bahwa kondisi psikologis yang baik mampu meningkatkan kualitas kerja. Role of supervisor ditemukan memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kinerja SDM, tetapi perannya sebagai moderator dalam hubungan antara job burnout dan kinerja SDM tidak signifikan. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya upaya organisasi dalam meningkatkan psychological well-being karyawan melalui program reward. Selain itu, penguatan kapasitas supervisor untuk mendukung dan mencegah terjadinya burnout dapat meningkatkan kinerja SDM secara keseluruhan. Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam cakupan sampel dan generalisasi, sehingga agenda penelitian mendatang disarankan untuk memperluas cakupan sampel dan mengeksplorasi variabel moderator lain.

This study aims to analyze the effect of job burnout on human resource (HR) performance with psychological well-being as an intervening variable and the role of supervisor as a moderating variable. The study was conducted on 40 structural officials at the Sultan Agung Islamic Hospital in Semarang. Data were collected using a Likert-based questionnaire and analyzed using the Partial Least Square (PLS) method. The results showed that job burnout had a negative but insignificant effect on psychological well-being. Conversely, psychological well-being had a positive and significant effect on HR performance, indicating that good psychological conditions can improve work quality. The role of supervisor was found to have a significant direct effect on HR performance, but its role as a moderator in the relationship between job burnout and HR performance was not significant. The implications of this study indicate the importance of organizational efforts to improve employee psychological well-being through reward programs. In addition, strengthening the capacity of supervisors to support and prevent burnout can improve overall HR performance. This study has limitations in sample coverage and generalization, so future research agendas are recommended to expand the sample coverage and explore other moderator variables.

Unduhan

Diterbitkan

2025-03-30