DAMPAK HUTANG JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI MODERASI PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Kata Kunci:
Pertambangan, Kinerja Keuangan, HutangAbstrak
Industri pertambangan merupakan sektor yang berperan penting dalam perekonomian, baik secara nasional maupun global. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan cadangan sumber daya alam yang melimpah dan menjadi produsen utama berbagai komoditas tambang, seperti batu bara, emas, nikel, dan tembaga. Meskipun memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian, industri ini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti volatilitas harga komoditas, tekanan isu lingkungan, dan regulasi hak asasi manusia (HAM). Dalam dunia bisnis, kinerja keuangan merupakan faktor utama dalam menentukan keberlanjutan dan daya tarik suatu perusahaan bagi investor. Salah satu aspek yang memengaruhi kinerja keuangan adalah struktur modal perusahaan, khususnya penggunaan hutang. Penggunaan hutang jangka pendek dan jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap Return on Assets (ROA) dan profitabilitas perusahaan. Namun, dalam beberapa kondisi, hutang juga dapat menjadi strategi keuangan yang membantu perusahaan dalam operasionalnya, asalkan nilai aset masih jauh di atas nilai hutang. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan hutang yang tinggi dapat menurunkan kinerja perusahaan akibat permasalahan agensi. Oleh karena itu, penerapan Good Corporate Governance (GCG) menjadi penting sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara hutang dan kinerja keuangan perusahaan. GCG berperan dalam mengendalikan konflik kepentingan antara manajemen (agen) dan pemilik perusahaan (principal), sehingga dapat meningkatkan transparansi serta efisiensi operasional. Di Indonesia, sektor pertambangan masih terus berkembang dan menarik minat investor, termasuk investor asing. Namun, kurangnya pengawasan terhadap industri ini juga membuka peluang terjadinya berbagai pelanggaran, seperti kerusakan lingkungan dan praktik penghindaran pajak. Oleh karena itu, implementasi tata kelola perusahaan yang baik menjadi semakin krusial untuk menjaga keberlanjutan bisnis pertambangan serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap industri ini.