ANALISIS KEBERHASILAN PROGRAM PENURUNAN PREVALENSI WASTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOSERMO KOTA SURABAYA TAHUN 2024

Penulis

  • Sofi Imamah Banurea Universitas Teuku Umar
  • Teungku Nih Farisni Universitas Teuku Umar
  • Rubi Rimonda Universitas Teuku Umar
  • Sufyan Anwar Universitas Teuku Umar
  • Zakkiyuddin Universitas Teuku Umar

Kata Kunci:

Status Gizi, Wasting, Anak Balita, George C. Edward III

Abstrak

Status gizi merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Permasalahan gizi terjadi sepanjang siklus hidup, mulai dari dalam kandungan (janin), bayi, anak-anak, dewasa, hingga usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberhasilan program penurunan prevalensi wasting, menilai efektivitas pelaksanaan program penurunan wasting, mengidentifikasi faktor penghambat yang mempengaruhi efektivitas dan dampak program yang dilaksanakan puskesmas terhadap masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuan informan menggunakan purposive sampling dengan 5 informan yang terdiri dari kepala puskesmas, tenaga gizi, bidan, kader posyandu, dan ibu balita. Teknik analisis data menggunakan thematic analysis dengan 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Validasi data menggunakan triangulasi sumber. Teori yang digunakan adalah teori George C. Edward III yang mencakup empat faktor: komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Hasil penelitian ini mengambarkan prevalensi wasting pada tahun 2022 sebesar 22%, tahun 2023 sebesar 17%, dan tahun 2024 turun menjadi 15%. Data ini menunjukkan adanya tren penurunan yang konsisten dalam 3 tahun terakhir dengan total 45 balita yang terdata mengalami wasting dari 300 balita yang dipantau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program potensi penurunan prevalensi wasting mengalami hambatan dalam aspek komunikasi dengan masyarakat, keterbatasan ruang konsultasi gizi, namun memiliki dukungan yang kuat dari segi sumber daya manusia, anggaran, disposisi pelaksana, dan struktur birokrasi. Faktor penghambat utama adalah kurangnya partisipasi masyarakat yang disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat dan kendala geografis.

 

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30