PERRBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH MENGGUNAKAN PERASAN BUAH NAGA MERAH SEBAGAI PENGGANTI EOSIN 2%
Kata Kunci:
Telur Soil Transmitted Helminth, Buah Naga Merah, Eosin 2%Abstrak
Helminthiasis atau kecacingan menjadi penyebab gangguan kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat global, terutama di negara-negara berkembang yang memiliki kondisi kehidupan yang tidak sehat dan sanitasi yang buruk. Penggunakan pewarnaan eosin 2% dianggap sebagai gold standar dan sering dipakai dalam pewarnaan untuk pemeriksaan kualitatif karena kepekaannya, namun pewarnaan eosin 2% sendiri memiliki sifat tidak ramah lingkungan sekitar karena bersifat asam, memiliki zat karsinogen (IARC kelas-3) yang berbahaya bagi tubuh. Penggunaan bahan alami sebagai substitusi untuk bahan kimia merupakan solusi yang dapat diadopsi, salah satu contoh bahan alami yang dapat menggantikan eosin adalah buah naga merah (Hyolocereus polyrhizus). Betasianin dan antosiani yang terkandung dalam buah naga memberikan perubahan warna dari merah menjadi orange kemudian kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan telur Soil Transmitted Helminth menggunakan perasan buah naga merah sebagai pengganti eosin 2%. Penting untuk dilakukan karena masih kurang diteliti dan perlu dikembangan lagi terkait potensi besar yang terdapat dalam buah naga merah dapat digunakan sebagai pewarna alternatif pengganti eosin 2%. Metode penelitian ini adalah eksperimental yang bersifat deskriptif kuantitatif, penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biomolekuler Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsentrasi buah naga merah 2:1 mendapatkan nilai Mean Reank (16,83) tertinggi sangat mendekati eosin 2% (18,42) karena nilai Mean Rank dan kualitas pewarnaanya mendekati eosin 2%. Pewarnaan alternatif buah naga merah efektif digunakan untuk menggantikan eosin 2% sebagai pewarnaan telur STH khususnya konsentrasi larutan buah naga merah 2:1 paling efektif mendekati pewarnaan eosin 2%.