PUPUK KOMPOS SEBAGAI SOLUSI UNTUK PENGENDALIAN LIMBAH PERTANIAN DI DESA WONOKASIAN, SIDOARJO

Penulis

  • Mega Afiqoh Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Aurelia Dyah Puteri Sasmita Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Imas Srinana Wardani Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Kata Kunci:

Pupuk, Kompos, Sampah Organik

Abstrak

Setiap masa panen tiba, hasil panen para petani tidaklah selalu dalam keadaan bagus. Tidak jarang, banyak hasil panen yang sudah dalam keadaan busuk dan rusak. Hasil panen tersebut tentu membuat kerugian karena tidak bisa dijual kembali ataupun dikonsumsi. Oleh karena itu, hasil panen yang rusak seringkali dibuang sembarangan dan dianggap tidak bernilai seperti sampah, yang lama kelamaan akan menumpuk dan membusuk. Untuk itu, hal yang dapat diupayakan ialah dengan mengubahnya dan mengolahnya menjadi hal bermanfaat seperti pupuk kompos. Pupuk kompos dikenal sebagai penyubur tanaman karena minimnya penggunaan bahan-bahan kimia didalamnya. Pupuk kompos bersumber dari sampah organik yang terurai, seperti sayur-sayuran, buah, serta sampah hasil panen lainnya. Mengetahui hal tersebut, pengabdian ini bertujuan untuk membagi pengetahuan, praktik, serta bimbingan secara langsung kepada para petani Desa Wonokasian agar memiliki pemahaman, kemampuan, dan kesadaran dalam mengolah sampah hasil panennya menjadi pupuk kompos. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini memakai penelitian berjenis eksperimen dengan menggunakan tahapan observasi awal kemudian dilakukan praktik yang tepat untuk fermentasi sampah hasil panen menjadi pupuk kompos. Kegiatan pengabdian kali ini melibatkan Mahasiswa KKN Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan warga Desa Wonokasian khususnya yang berprofesi sebagai petani.

Every harvest time, the farmers' harvest is not always in good condition. Not infrequently, many crops are already rotten and damaged. These crops certainly cause losses because they cannot be resold or consumed. Therefore, damaged crops are often thrown away carelessly and considered worthless like garbage, which will pile up and rot over time. For this reason, the next step that may be taken is to transform it and process it into beneficial items like compost. Compost is known as a plant fertilizer because of the minimal use of chemicals in it. Compost itself comes from organic waste which decomposed, like vegetables, fruits, and other harvest waste. This community service has a purpose to provide farmers in Wonokasian Village with direct instruction, as well as knowledge and practie so that they have an understanding, ability, and awareness in processing their harvest waste into compost. This research method uses experimental research where the research is carried out using the initial observation stage and then the right practice is carried out for fermenting harvest waste into compost. This community service activity involved KKN Students from Universitas PGRI Adi Buana Surabaya and residents of Wonokasian Village, especially those who work as farmers.

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-31