TRADISI SORONG SERAH AJI KERAME PADA MASYARAKAT DESA BERAIM, KECAMATAN PRAYA TENGAH, KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Abstrak

Penelitian ini menjelaskan tentang tradisi sorong serah aji kerame di desa beraim kec. Praya tengah, kab. Lombok tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi sorong serah aji kerame yang ada di Desa Beraim,Proses yang dilalui sebelum melaksanakan sorong serah, ketentuan sorong serah, bagaimana pelestariannya di Desa Beraim,. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah Masyarakat di Desa Beraim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi sorong serah aji kerame merupakan salah satu proses dalam adat perkawinan yang harus dilalui oleh masyarakat suku sasak, namun tradisi tradisi tersebut kini sudah mulai memudar seiring dengan perkembangan zaman, namun masyarakat desa Beraim sampai saat ini masih melakukan tradisi sorong serah aji kerame sebagai upaya pelestarian dari tradisi sorong serah aji kerame yang ditinggalkan oleh orang-orang terdahulu suku sasak.

This research explains the sorong tradition of handing over aji kerame in beraim village, sub-district. Central praya, district. Central Lombok. This research aims to find out the tradition of sorong handover aji kerame in beraim village, the process that goes through before carrying out sorong handover, the provisions for sorong handover, how it is preserved in beraim village. This research uses a qualitative descriptive methods, data is obtained from observation, interviews and documentation. The research subject were the community in braim village. The results of the research show that the sorong serah aji kerame tradition is one of the processes in marriage customs that the sasak tribe community must go through, however, this tradition has now begun to fade along with the times, but the people of beraim village to this day still carry out the sorong serah aji tradition. Kerame is an effort to preserve the sorong serah aji kerame tradition left behind by the former sasak tribe.