MEKANISME KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSA)

Penulis

  • Ni Putu Dewi Ambarwati UPN Veteran Jawa Timur
  • Dhakiyal Gojri UPN Veteran Jawa Timur

Kata Kunci:

Pembangkit Listrik, pengelolaan limbah, energi terbarukan

Abstrak

Perhatian yang serius terhadap masalah sampah di Indonesia telah meningkat karena konsekuensi merusak terhadap lingkungan dan kesehatan publik. Studi ini menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR) untuk menganalisis data dari berbagai sumber seperti jurnal nasional dan internasional terkait isu sampah di Indonesia. Beberapa permasalahan utama yang diidentifikasi meliputi peningkatan volume sampah, kurangnya infrastruktur yang memadai untuk pengelolaan sampah, serta polusi lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak terkontrol. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), yang telah terbukti mengurangi akumulasi sampah di beberapa kota besar. Selain mengurangi jumlah sampah, PLTSa juga menyediakan sumber energi terbarukan. Namun, implementasi PLTSa menghadapi sejumlah tantangan, termasuk hambatan teknis, peraturan, dan tingkat penerimaan dari masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengoptimalkan implementasi PLTSa sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah yang holistik dan berkelanjutan di Indonesia.

Language serves as a crucial tool for communication, facilitating the expression of ideas, emotions, and information. In Indonesia, the linguistic landscape is characterized by a rich diversity of languages, including regional dialects and Bahasa Indonesia, the official language. This study, conducted in the environment of Chemical Engineering at UPN Veteran East Java, explores the linguistic challenges faced by students from diverse backgrounds, particularly in their understanding and usage of Javanese language. Through a descriptive design with a focus on quantitative analysis, data was collected using questionnaires distributed among Chemical Engineering students. Findings revealed three main forms of language use among students: Consultative, Casual, and Intimate, each varying in formality and context. Additionally, the study examined the students' proficiency in Javanese language, their communication difficulties on campus, the frequency of local language usage, and its impact on their daily language use. Results indicate that while many students face challenges in adapting to Javanese language, the predominant use of Javanese on campus significantly influences their daily language patterns, showcasing a dynamic linguistic adaptation. Overall, this research underscores the importance of linguistic diversity and adaptation among students in academic settings, shedding light on the complexities of language use and communication in higher education environmentsa.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30