NEGARA TAK BOLEH NETRAL? PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI MANDAT KONSTITUSI DALAM UUD 1945”

Penulis

  • Muhammad Budi Perkasa UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi
  • Wedra Aprison UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi

Kata Kunci:

Pendidikan Agama, Pluralisme, UUD 1945, Toleransi

Abstrak

Penelitian ini membahas peran pendidikan agama di Indonesia dalam konteks pluralisme dan mandatorisitasnya sebagai bagian dari UUD 1945. Dalam masyarakat yang beragam, pendidikan agama tidak hanya berfungsi sebagai pengajaran ajaran tertentu, tetapi juga sebagai alat untuk membangun karakter dan identitas nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana pendidikan agama dapat berkontribusi terhadap pengembangan toleransi antarumat beragama serta membentuk sikap positif siswa terhadap perbedaan. Keberagaman agama di Indonesia menciptakan tantangan terkait netralitas negara dalam pendidikan agama. Pertanyaan mendasar yang diangkat adalah apakah negara seharusnya bersikap netral atau memiliki tanggung jawab untuk mendukung pendidikan agama tertentu. Penelitian ini menekankan perlunya kebijakan publik yang konsisten dan inklusif dalam pelaksanaan pendidikan agama, serta evaluasi terhadap kurikulum yang ada untuk memastikan semua agama mendapatkan perhatian yang seimbang. Dampak globalisasi juga menjadi aspek yang penting dalam pendidikan agama. Akses informasi yang luas melalui teknologi informasi mempengaruhi cara siswa memahami dan mempraktikkan agama mereka. Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh globalisasi dapat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pendidikan agama, serta bagaimana sekolah dapat memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan nilai-nilai agama dengan cara yang lebih menarik dan relevan. Metode penelitian yang digunakan adalah Library Research, yang memungkinkan pengumpulan dan analisis data dari berbagai sumber tertulis. Analisis konten dilakukan untuk mengidentifikasi tema-tema utama dan argumen yang mendukung penelitian, serta untuk memberikan perspektif yang seimbang terhadap pelaksanaan pendidikan agama di Indonesia. Dengan pendekatan interdisipliner, penelitian ini mengaitkan perspektif sosiologis, psikologis, dan politik dalam memahami dinamika pendidikan agama. Akhirnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berguna bagi pembuat kebijakan, pendidik, dan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan agama yang lebih baik dan inklusif. Dengan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi, pendidikan agama dapat berfungsi sebagai fondasi untuk membangun karakter dan kebersamaan di tengah keragaman. Penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan agama harus menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman, sehingga menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling menghormati.

This study discusses the role of religious education in Indonesia within the context of pluralism and its mandatory status as part of the 1945 Constitution. In a diverse society, religious education serves not only to teach specific doctrines but also as a tool for building character and national identity. The aim of this research is to explore how religious education can contribute to the development of tolerance among religious communities and foster positive attitudes in students towards differences. The diversity of religions in Indonesia presents challenges related to the neutrality of the state in religious education. A fundamental question raised is whether the state should remain neutral or bear the responsibility to support specific religious education. This study emphasizes the need for consistent and inclusive public policies in the implementation of religious education, as well as an evaluation of the existing curriculum to ensure all religions receive balanced attention. The impact of globalization is also a significant aspect of religious education. The wide access to information through technology influences how students understand and practice their faith. The research examines how globalization can pose challenges as well as opportunities for religious education, and how schools can utilize technology to convey religious values in more engaging and relevant ways. The research employs a Library Research method, allowing for the collection and analysis of data from various written sources. Content analysis is conducted to identify key themes and arguments that support the research, providing a balanced perspective on the implementation of religious education in Indonesia. Through an interdisciplinary approach, this study connects sociological, psychological, and political perspectives to understand the dynamics of religious education. Ultimately, this research aims to provide useful recommendations for policymakers, educators, and society in developing better and more inclusive religious education. By prioritizing national values and tolerance, religious education can serve as a foundation for building character and unity amid diversity. This study asserts that religious education should be a means to strengthen unity in diversity, thereby creating a harmonious and respectful society.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29