ANALISIS TAKTIK BISNIS DI KEDAI KOPI LIMASAN KARAWANG BUSINESS TACTICAL ANALYSIS AT LIMASAN KARAWANG COFFEE SHOP

Penulis

  • Fadlil Nurdin Harmonez Pelita Bangsa
  • Daspar Pelita Bangsa

Kata Kunci:

Analisis Swot, Umkm, Kedai Kopi Limasan, Strategi Bisnis, Matriks Swot

Abstrak

Kedai Kopi Limasan Karawang merupakan sebuah bisnis UMKM di Karawang yang sering dikunjungi oleh anak muda dan para remaja. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa strategi bisnis yang ada pada Kedai Kopi Limasan Karawang ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif kualitatif dan menganalisisnya menggunakan Analisis SWOT. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder, dimana data primer ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mendalam (in- depth interview) yang berkaitan dengan strategi bisnis pada Kedai Kopi Limasan Karawang terhadap subjek penelitian. Hasil dari analisis SWOT dan Matriks SWOT maka Kedai  Kopi Limasan Karawang berada pada kuadran 1, dimana perusahaan berada dalam situasi yang sangat menguntungkan.  Kedai Kopi memiliki peluang dan kekuatan sehingga  dapat  memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus  diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif ( Growth Oriented Strategy ).

Organic farming is a farming system that maximizes agricultural productivity naturally in order to produce high-quality crops and provide a solution for sustainable agriculture. This study aims to examine the economic potential of organic rice cultivation and see how this practice can be an alternative solution in moving towards sustainable agriculture. The method used in this study was a qualitative method that referred to descriptive data collection from an individual, namely a farmer in Panancangan, Serang City. The results of the study indicate that organic farming systems still face various obstacles, such as high risk of pest attacks, lower yields compared to chemical-based farming, and no difference in selling prices between organic and non-organic products in the market. Consumer perceptions of organic products also pose a challenge, as their visual quality is considered unattractive, meaning that the added value of their health benefits is not reflected in higher selling prices. Therefore, without serious support from the government and increased market awareness among the public, the development of organic rice farming in Panancangan is not considered to have the potential to be optimally realized.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29