PERAN PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN PANDEGLANG

Penulis

  • Deris Desmawan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Elsa Halwatunnisa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • M Rayhan Syahputra Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Sania Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Bunga Pratiwi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Sayidah Humairoh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Risqi Firmansyah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Kata Kunci:

Ketahanan Pangan, Kebijakan Pemerintah, Evaluasi Kebijakan

Abstrak

Industri pertanian di Indonesia memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat karena beraneka ragamnya jenis pangan yang dihasilkannya. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin hak setiap orang untuk memperoleh gizi yang cukup. Kegiatan langsung meliputi upaya berkelanjutan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai inisiatif yang terpadu, terukur, dan berjangka panjang; kegiatan tidak langsung meliputi perluasan industri lain; dan secara bersama-sama, kegiatan tersebut merupakan bentuk keterlibatan pemerintah dalam menjamin ketahanan pangan. 2) Dinas Pangan memiliki kendali penuh atas pasokan pangan Pandeglang dan dapat memperkirakan kapan beras akan kekurangan pasokan dengan mengimpornya dari daerah lain. Untuk lebih mendalami keterlibatan pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan di Kabupaten Pandeglang Selatan, penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dan mengandalkan informan yang dipilih secara cermat yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti memilih informan penelitian dengan cermat untuk memastikan bahwa mereka akan memberikan kontribusi terhadap simpulan penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah individu yang secara aktif berupaya mencapai ketahanan pangan di Kabupaten Pandeglang Selatan. Peneliti berharap mereka dapat memberikan jawaban terkait ketahanan pangan yang diteliti. Mereka mengelompokkan sumber informasi sebagai informan sekunder dan informan utama. Sebaliknya, peneliti mengandalkan masyarakat dan organisasi petani sebagai sumber atau informan sekunder. Penelitian juga menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam menjamin ketahanan pangan di Pandeglang telah mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan. Selain itu, sistem pengawasan mungkin perlu beberapa penyesuaian, seperti penilaian yang lebih berkala dan inspeksi mendadak, untuk lebih memantau masalah di lapangan, mengidentifikasi penyebabnya, dan menerapkan perbaikan.

The agricultural industry in Indonesia plays an important role in meeting people’s food needs because of the various type of food it produces. The 1945 Constitution of the Republic of Indonesia guarantees everyone’s right to obtain adequate nutrition. Direct activities include the government’s ongoing efforts to improve food security through various integrated, measurable and long-term initiatives; indirect activities include expansion of other industries; and together, these activities are a form of government involvement in ensuring food security. The Food Service has full control over Pandeglang’s food supply and can predict when rice will be in short supply by importing it from other areas. To further explore the government's involvement in achieving food security in South Pandeglang Regency, this research uses qualitative research techniques and relies on carefully selected informants who can answer the research questions. Researchers choose research informants carefully to ensure that they will contribute to the research conclusions. The key informants in this research are individuals who are actively trying to achieve food security in South Pandeglang Regency. Researchers hope they can provide answers regarding the food security being studied.They group information sources as secondary informants and primary informants. Instead, researchers rely on the community and farmer organizations as secondary sources or informants. Research also shows that the government's efforts to ensure food security in Pandeglang have followed established steps. Additionally, monitoring systems may need some adjustments, such as more regular assessments and unannounced inspections, to better monitor problems in the field, identify their causes, and implement fixes.

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-30